Penambangan Ilegal Nikel di Morowali, Ketua Relawan Gibran Sulteng Desak PJ Bupati Bertindak Tegas
MOROWALI - Aktivitas pertambangan ilegal yang marak di Kabupaten Morowali kembali menjadi sorotan. Kali ini, Ketua Relawan Beta Gibran Sulawesi Tengah, Wazir Muhaemin, mengajak Pj Bupati Morowali yang baru dilantik untuk menutup semua ruang bagi pelaku pertambangan ilegal.
Dalam konferensi pers yang diadakan hari ini, Kamis (05/10/2023) Wazir Muhaemin mengungkapkan bukti-bukti yang menunjukkan bagaimana sejak tahun 2020, beberapa titik di Kabupaten Morowali mengalami eksploitasi besar-besaran dalam penjualan ore Nikel. Lebih lanjut, dia menyampaikan kecurigaan bahwa ada dokumen yang diduga palsu yang digunakan untuk memuluskan aktivitas pertambangan tersebut.
Yang menjadi puncak kekhawatiran adalah bagaimana aktivitas pertambangan ilegal ini sempat dibekukan oleh Bareskrim Polri pada September 2021. Namun, hanya setahun kemudian, Agustus 2022, palang penutup lokasi pertambangan dibuka kembali dan ratusan ribu MT ore Nikel berhasil dikeluarkan.
Kabar terbaru dari lapangan menunjukkan bahwa masih ada ratusan ribu MT ore Nikel yang disimpan di dalam hutan, dan belum diangkut keluar. Wazir mengungkapkan kekhawatirannya akan adanya upaya lanjutan untuk mengeksploitasi sumber daya tersebut.
"Kami berharap Pj Bupati Morowali yang baru, dapat segera bergerak dan bertindak tegas. Kabupaten Morowali tidak boleh menjadi lahan bagi pertambangan ilegal yang merugikan masyarakat dan lingkungan," tegas Wazir.
Kini, mata masyarakat Sulawesi Tengah tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil oleh Pj Bupati Morowali. Harapan besar agar tindakan konkret dapat segera dilaksanakan demi keadilan dan keberlanjutan lingkungan di daerah Morowali.
