Realita Pahit di Balik Kemajuan Industri: Curhat Adi Putra Daerah dalam Tulisan 'Sisi Gelap Kawasan Industri
Serpihan Kekayaan alam yang Allah berikan Di Bumi Morowali, sudah mendunia. Berbagai sebutan dan julukan menghiasi ungkapan tendensi dari setiap kalangan manusia yang punya kepentingan di Kabupaten Morowali, dan berbondong-bondong datangi Morowali, namun daerah yang lahir dari pecahan Kabupaten Poso itu tetap mampu menampung ribuan manusia
Tidak hanya pribumi yang menikmati dan berubah kehidupan ekonomi dan gaya hidupnya, pendatang dari berbagai daerah di Indonesia, bisa hidup lebih baik dan bahkan orang asing dari berbagai negara ikut menjadi sultan di Negaranya, karena kekayaan alam Morowali. Tetapi sayang terlihat daerah itu tidak dirawat dan dijaga dengan baik oleh orang-orang yang tinggalinya.
Fenomena kekayaan alam Morowali berlahan membuat ribuan manusia melakukan perpindahan penduduk yang signifikan ke Morowali, dan mendiami wilayah strategis kawasan Industri Morowali, tepatnya di Kecamatan Bahodopi. Padat penduduk diwilayah Industri dominan saat ini didiami dari kalangan Buruh, bahkan juga calon buruh atau dikenal dengan pencari kerja sudah mendiami wilayah Morowali. Artinya, banyak juga pengguran dari yang tinggal di Morowali.
Padat penduduk mempengaruhi kehidupan lingkungan, budaya, ditambah lagi pemerintah dinilai tidak siap dan tidak mampu mengahadapi perpindahan penduduk yang begitu signifikan, juga penataan ruang. Pemerintah dinilai gagal sehingga membuat wilayah kawasan Industri terlihat kumuh, dan terjadi kesenjangan Sosial hingga kerusakan lingkungan. Sebagaimana diutarakan sejumlah pihak jika Kecamatan Bahodopi seperti surga dunia yang berlahan menjadi neraka sehingga butuh solusih dan keseriusan dari pemerintah untuk membenahi dan menata kembali.
"Gagalnya para pejabat dan pemimpin Negeri ini, menata dan menjaga surga dunia yang tuhan berikan, sehingga berlahan membuat Bahodopi itu jadi neraka. Pasalnya, kriminal, pencurian, pembunuhan dan segala bentuk persoalan kejahatan terus terjadi di Bahodopi, apakah karena Kesenjagan Sosial?. Siapa harus bertanggung jawab dengan keadaan ini? Pemerintah, Wakil rakyat (DPR) harus segera menyahuti keadaan ini. Butuh keseriusan dan keberanian serta kemauan memulai, agar bisa menjadikan Bahodopi wilayah yang aman untuk ditinggali" ujar beberapa masyarakat Morowali.
Kasus penemuan mayat seorang wanita pada Senin malam, 13/ Mey, 2023, yang diduga korban pembunuhan, menjadi tambahan catatan kriminal, juga beberapa hari sebelumnya penemuan mayat laki-laki, diarea jety perusahaan. Kasus pencurian dan kriminal lainnya, kini bukan lagi hal baru bagi masyarakat di Kecamatan Bahodopi, sebab informasi dan berita kriminal hampir setiap hari terus terjadi. Kewaspadaan dan ketakutan kini mulai menghantui masyarakat yang tinggal di Morowali, keluarga yang ada diwilayah kecamatan lain, merasa cemas karena keluarga kerabatnya, yang tinggal di Bahodopi.
"Jujur saya pribadi rasa was-was, hampir setiap hari kejadian kejahatan kriminal terjadi. Ada adik dan kerabat kerja di Bahodopi, saya kalau dapat info tidak baik, langsung telepon semua mereka pastikan keadaannya. Bahkan karena kejadian penemuan mayat perempuan, saya itu langsung telepon kk sepupu saya untuk tinggal di Bungku saja, nanti cari pekerjaan dalam Bungku saja. Selain karena lingkungan tidak sehat, keamanan di Bahodopi juga sudah tidak terjamin, kriminal di Bahodopi meningkat sekali. Kasian Polisi belum selesai satu kasus ada lagi kasus baru" Ujar Adi. Warga Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali.
