Terbang ke Luar Angkasa Tanpa Batas Waktu: Kisah Mengejutkan Kosmonot yang Terkatung-Katung Selama 10 Bulan
INTERNASIONAL - Kisah kosmonot Rusia, Sergei Krikalev, yang terkatung-katung di luar angkasa selama hampir satu tahun telah menjadi perbincangan di seluruh dunia. Krikalev terbang ke luar angkasa pada bulan Desember 1990 untuk melakukan misi di stasiun luar angkasa Mir, namun karena peristiwa yang tak terduga, ia harus bertahan di luar angkasa selama 10 bulan lebih.
Pada saat itu, Uni Soviet sedang mengalami pergolakan politik yang membuat negara tersebut menjadi terpecah-belah. Setelah perubahan kepemimpinan politik, dana untuk program antariksa berkurang drastis. Akibatnya, pasokan bahan bakar untuk mengirim pesawat ulang alik untuk memungkinkan Krikalev pulang ke bumi menjadi terbatas.
Krikalev, yang pada awalnya dijadwalkan untuk kembali ke bumi setelah enam bulan, menjadi "warga negara antariksa" dan terpaksa tinggal di luar angkasa lebih lama dari yang diharapkan. Selama 10 bulan dan 22 hari, Krikalev hidup di stasiun luar angkasa Mir dan melakukan berbagai misi ilmiah, termasuk percobaan medis dan lingkungan.
Selama masa terkatung-katung di luar angkasa, Krikalev menghadapi banyak tantangan. Misalnya, dia harus menghadapi kesulitan dalam menjaga kesehatannya karena tidak memiliki fasilitas medis yang memadai. Namun, Krikalev berhasil bertahan dengan memperhatikan pola tidur, olahraga, dan diet yang sehat.
Akhirnya, pada tanggal 25 Maret 1992, Krikalev kembali ke bumi dengan selamat setelah dijemput oleh pesawat ulang alik Soyuz TM-14. Krikalev dianggap sebagai pahlawan nasional Rusia dan menjadi simbol ketangguhan dan kesabaran.
Sejak itu, Krikalev terus bekerja sebagai astronaut dan berpartisipasi dalam berbagai misi antariksa. Namun, pengalamannya sebagai warga negara antariksa di luar angkasa selama hampir satu tahun telah membuatnya terkenal di seluruh dunia dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
