Situasi Listrik Menjadi Kekhawatiran Pelanggan di Morowali Menjelang Bulan Suci Ramadhan
MOROWALI - Memasuki bulan suci Ramadhan, kebutuhan listrik menjadi semakin penting bagi umat Muslim di Morowali. Berbagai kegiatan seperti sholat tarawih berjamaah di Masjid, menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa, menyimak kajian agama, serta jualan takjil bagi pelaku UMKM di pasar Ramadhan, membutuhkan sumber listrik yang cukup.
Namun, situasi listrik di wilayah Bungku menjadi sorotan publik. Dalam grup WhatsApp Morowali, Ifan Bente, salah satu pelanggan listrik, menanyakan kondisi listrik di Bungku saat bulan puasa nanti. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Morowali memang sangat peduli dengan kondisi listrik yang ada.
Kepala PLN ULP Bungku, Pak Kadri, memberikan penjelasan terkait kondisi listrik saat ini. Menurutnya, saat ini PLTM Sakitah hanya mampu menghasilkan daya sebesar 900 kw dari kapasitas 1800 kw.
Hal ini membuat PLN belum dapat memastikan kapan pemadaman listrik di wilayah Bungku dapat terselesaikan. Meskipun demikian, pihak PLN tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi listrik dengan menambah mesin PLTD di Bahoruru, meski penambahan mesin tersebut masih dalam tahap progres dan belum dapat dipastikan kapan selesai.
Selain itu, PLN juga sedang berusaha menambah daya kontrak di IMIP, namun penambahan tersebut masih menunggu kesepakatan. Meski situasi listrik yang belum menentu ini menjadi kekhawatiran pelanggan, Pak Kadri menegaskan bahwa PLN tetap berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan listrik di Morowali.
Masyarakat pun diimbau untuk bersabar dan memahami situasi yang terjadi saat ini, serta berusaha untuk lebih hemat dalam menggunakan listrik selama bulan puasa nanti.
Kondisi listrik di Morowali diharapkan dapat segera pulih agar seluruh kegiatan di bulan suci Ramadhan dapat berjalan lancar. Sebagai masyarakat, kita juga diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam menghemat penggunaan listrik, sehingga dapat membantu memperbaiki situasi listrik di Morowali. (Faisal)
